Minggu, 29 Mei 2016

Bimbingan Karir di SD Secara Komperhensif



 
MAKALAH
MERANCANG PERENCANAAN PELAKSANAAN
BIMBINGAN KARIR DI SD SECARA KOMPERHENSIF
BESERTA CONTOH KONKRITNYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan Konseling” yang dibina oleh
 Dr. Nanik Yuliati, M.Pd



Oleh :

EKA NOVITASARI               
150210204028
KELAS B      






                                                                                                                                                                                                                                               
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2015


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Merancang Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD Secara Komperhensif Beserta Contoh Konkritnya”. Ada pun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah BIMBINGAN KONSELING.
            Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,  maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nanik Yuliati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling yang telah memberikan pembinaan.
            Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.



Jember, 19 November 2015
                                                                                                       

                                                                                                                              Penyusun










DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2    Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.3    Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Bimbingan Karir .......................................................................................... 3
2.2    Tujuan Bimbingan Karir ................................................................................................ 4
2.3    Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD .......................................... 5
2.4    Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD ....................................................................... 6
2.5    Perencanaan Bimbingan Karier di SD Secara Komperhensif ........................................ 6
A.      Perkembangan dan Kematangan Karir Anak Usia Sekolah Dasar .............................. 7
B.       Materi Layanan Bimbingan dan Koseling di Sekolah Dasar ...................................... 9
2.6    Contoh Konkrit Perencanaan Pelaksanaaan Bimbingan Karir di SD ........................... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13










BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir merupakan upaya strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh.
Mungkin ada pihak-pihak yang masih meragukan apa tidak terlalu dini memberikan bimbingan karir di SD, namun dengan tahapan inilah justru karakteristik perkembangan karir bagi murid SD dapat memberikan wawasan kepada kita semua, bahwa dalam tahap perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi sacara efektif.
Pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya, maka diperlukan perencanaan karir secara matang. Dalam konteks pendidikan upaya membantu siswa dalam merencanakan pemilihan jabatan atau pekerjaan di masa mendatang secara tepat merupakan aspek yang sangat krusial, sehingga telah menempatkan pentingnya layanan bimbingan karir bagi siswa sebagai bagian integral dari layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Bahkan, apabila ditinjau dari perspektif sejarah lahirnya bimbingan dan konseling tidak lepas dari upaya untuk membantu siswa-siswa mendapatkan lapangan kerja yang cocok sesudah mereka meninggalkan bangku sekolah, melalui gerakan bimbingan karir.
Secara social orang yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana yang subur untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 1991). Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.


1.2         Rumusan Masalah
1.        Apakah yang dimaksud dengan Bimbingan Karier?
2.        Jelaskan tujuan Bimbingan Karier!       
3.        Bagaimana tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD?
4.        Apa saja teknik Bimbingan Karir bagi murid SD?
5.        Bagaimanakah perencanaan bimbingan karir secara komperhensif?
6.        Bagaimana contoh konkrit perencanaan pelaksanaaan bimbingan karir di SD?
1.3         Tujuan Penelitian
a.         Megetahui pengertian dari bimbingan karier
b.        Mengetahui tujuan dari bimbingan karier
c.         Mengetahui tahapan dan karakteristik perkembangan karir murid SD
d.        Mengetahui teknik Bimbingan Karir bagi murid SD
e.         Mengetahui perencanaan bimbingan karir secara komperhensif
f.         Mengetahui contoh konkrit perencanaan pelaksanaaan bimbingan karir di SD.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Bimbingan Karir
Karir adalah pekerjaan, profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan  penerimaan  kesatuan  dan gambaran  diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada dua hal penting,  pertama proses membantu individu untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami  dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo (2000:3) mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.  
Berdasarkan  beberapa  definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat  diperoleh pengertian  bahwa bimbingan karier adalah kegiatan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Mengapa kita menanamkan bimbingan karir, bukan bimbingan jabatan? Ada tiga hal yang mendasari alasan ini. Pertama istilah karir dikemukakan cenderung lebih popule dewasa ini dari pada istilah jabatan, kedua bahwa istilah karir lebih inklusif daripada istilah jabatan, dan yang ketiga istilah bimbingan diartikan secara luas, sehingga didalamnya akan menyangkut pula masalah proses pengambilan keputusan dan penyesuaian karir.
Bimbingan karir di SD diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir disekolah dasar juga berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun social akan mendukung perkembangan karir peserta didik.

2.2         Tujuan Bimbingan Karir      
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1989), tujuan pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah adalah agar siswa dapat :          
a.    Meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self concept)
b.    Meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja
c.    Mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya
d.   Meningkatkan ketrampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja
e.    Menguasai ketrampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berprakarsa dan lain sebagainya  

International Labour Office (2010) merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa depan karir mereka yaitu :
a.    Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri         
b.    Kesadaran akan kesempatan bekerja
c.    Pembuatan keputusan pendidikan dan karir
d.   Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan kerja
Sedangkan menurut Bimo Walgito (2010), tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar      :
a.       Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya
b.      Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan dalam masyarakat.
c.       Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada dirinya
d.      Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan keluar untuk mengatasi
e.       hambatan tersebut
f.       Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan menemukan karir dan kehidupan yang sesuai atau serasi
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.

2.3         Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan manusia, karena:
a.         Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia.
b.        Perkembangan individu dipengaruhi oleh factor pembawaan dan lingkungan.
c.         Perkembangan adalah proses yang continue
d.        Program perkembangan karir harus memperhatikan aspek-aspek dominan pada tahap perkembangan tertentu.
e.         Perkembangan individu mencangkup diferensiasi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang dunianya.
f.         Perkembangan individual, sehingga adanya keragaman individual program intervensi termaksud bimbingan karir harus memperhatikan keragaman individual tersebut.
Berikut adalah penjelasan elemen-elemen perkembangan karir:
a.         Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan dan pemahaman diri dan identitas diri yang positif yang akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b.        Kesadaran pendidikan; murid mengenal dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan pengusaan isi pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir.
c.         Kesadaran karir: murid menyadari bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan memahami tentang adanya keragaman dunia kerja.
d.        Kesadaran ekonomis; memahami hubungan secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e.         Pengambilan keputusan; menyadari bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal mengidentifikasikan alternative, memilih alternative yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan tersebut
f.         Kompentensi awal; mengembangkan keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g.        Apresiasi dan sikap; internalisasi karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun social.

2.4         Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
a.    Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksanaan bimbingan di SD adalah guru. Dalam teknik terpadu, guru hendaknya meneliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir.
b.    Paket Bimbingan Karir
Paket bimbingan karir dikemas berupa modul yang masing-masing paket terdiri dari satu topic dan sub topic pembahasan.

2.5         Perencanaan Bimbingan Karier di SD Secara Komperhensif
Salah satu pendekatan konseling karir adalah konseling karir komprehensif yaitu gabungan dari beberapa pendekatan bagi konseling yang memiliki permasalahan karir yang kompleks atau dapat juga dikatakan konseling karir integrative. Proses konseling komprehensif yaitu meliputi persiapan untuk tahap pertama proses konseling karier adalah diagnosis, tahap pertengahan dari proses konseling karier mempergunakan waktu untuk mengklarifikasi dan menspesifikasikan masalah. Proses dari konseling karier mencapai puncaknya dalam tahapan bahwa dia bisa menggolongkan pemecahan masalah secara mudah.
Tahap pertama dari proses konseling karir adalah diagnosis. Baik penelitian dan data nontest dikumpulkan oleh konselor, tidak hanya untuk mengidentifikasi parameter masalah peserta didik, tetapi juga untuk mengetahui peserta didik. Fokusnya adalah pada eksplorasi luas masalah penyajian, dan faktor latar belakang yang mungkin disebabkan hal itu. Tahap tengah dalam proses konseling karir menempati sebagian besar waktu bahwa peserta didik dan konselor menghabiskan waktu bersama. Ini adalah saat klarifikasi masalah dan spesifikasi. Peserta didik dan konselor bersama-sama mengidentifikasi sikap dan perilaku dalam masalah karir yang mengganggu dengan proses pengambilan keputusan dan bersama-sama mereka survei berbagai solusi yang mungkin.
Proses konseling karir berpuncak dalam tahap yang terbaik dapat dicirikan sebagai penyelesaian masalah. Jika peserta didik telah menjadi sadar akan sifat masalahnya dan telah menjadi aktif terlibat dalam penyelesaiannya, maka konseling karir berubah menjadi pertimbangan dari apa yang harus dilakukan peserta didik.

A.  Perkembangan dan Kematangan Karir Anak Usia Sekolah Dasar
1.    Perkembangan dan kematangan karir anak SD
Menurut Super (Trasidi : 2007) perkembangan karir anak usia dari usia 0-15 tahun adalah berada pada tahap pertumbuhan (Grow), kematangan karir anak usia SD dimulai dari adanya dorongan ingin tahu atau kecurigaan-kecurigaan yang mendorong anak untuk mengekplorasi lingkungannya (Curiosity). Tahapan selanjutnya adalah anak melakukan ekplorasi untuk mendapatkan informasi dan sumber informasi, sumbernya adalah figur-figur yang menandai idolanya (eksploration). Setelah anak dapat mengekplorasi lingkungannya, anak akan bergantung pada figur-figur yag menjadi idolanya, pada tahap ini anak belajar mengontrol diri yang berasal dari nilai-nilai yang berkembang di lingkungannya (Key Figure). Peniruan-peniruan ini akan berkembang menjadi minat, dalam tahap ini fantasi anak meningkat seiring dengan informasi yang didapatkan (Developmentl interest). Setelah anak memiliki minat maka anak akan belajar mengambil keputusan berdasarkan perspektifnya terhadap suatu pekerjaan dan hrapannya dimasa depan (Time Perspektif. Tahapan terakhir pada masa ini adalah tahapan perkembangan konsep diri, konsep diri ini berasal dari upaya anak mengeksplorasi lingkungan yang menjadi media pembelajaran kearah memperoleh informasi karir, peniruan, menemukan figur orang dewasa yang sesuai dengan pengembangan minat

2.     Indikator-indikator kematangan karir anak SD
Istilah kematangan karir untuk siswa Sekolah Dasar adalah kesadaran karir (career awareness) karena pada tahap ini anak masih berada pada tingkatan kesadaran sebagai bentuk kematangan karir pda tahapannya. Kompetensi karir siswa Sekolah Dasar antara lain :
a.    Pentingnya pengetahuan konsep diri yang positif tentang perkembangan karir
b.    Keterampilan berinteraksi dengan orang lain
c.    Kesaran pentingnya perkembangan emosi dan fisik pembuatan keputusan karir
d.   Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
e.    Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
f.     Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
g.    Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir
h.    Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhn di masyarakat
i.      Memahami bagaimana cara mengambil keputusan dan memilih alternative berdasarkan pendidikan dan tujuan karir
j.      Kesadaran hubungan antara peran dalam kehidupan dan tujuan karir
k.    Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-lai dna perempuan
l.      Kesadaran terhadap proses perencanaan karir

3.     Program Bimbingan dan Konseling Karir di Sekolah Dasar
Super dalam modul Uman Suherman menjelaskan bahwa pada usia Sekolah Dasar dalam perkembangan karirnya memasuli tahap curiosity, yaitu tahap seorang anak mulai mengeksplorasi informasi yang telah diberikan. Proses kematangan (kesadaran) karir pada anak-anak adalah dengan mengembangkan cara-cara untuk mengontrol perilaku mereka dengan mendengarkan diri mereka sendiri dan orang lain. Sedangkan untuk membuat keputusan karir, seorang anak membutuhkan untuk mengembangkan perspekifnya tentang masa depan. Dalam perkembangan karirnya, anak-anak diberikan dengan cara pemberian informasi karir, memberikan model yang ada disekitarnya (orangtua), dn mengembangkn minat yang diinginkan.
B.       Materi Layanan Bimbingan dan Koseling di Sekolah Dasar
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di Sekolah Dasar dalam rangka pelaksanaan Kurikulum tahun 1994. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada tiga, yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial, (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karier. Jadi jelaslah bahwa secara formal dan legal program bimbingan karier harus sudah diberikan sejak usia sekolah dasar.
Lebih jauh dijelaskan secara rinci pada buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan tersebut mengenai isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (kelas 1,2, dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai berikut :
Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17):
1.        Mengenalkan perbedaan antar kawan sebaya
2.        Menggambarkan perkembangan diri siswa
3.        Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan;
4.        Mengenalkan ketrampilan yang dimiliki siswa
5.        Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah
6.        Menggambarkan kegiatan setelah tamat SD
7.        Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa
8.        Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik
9.        Mengenalkan alasan orang memilih suatu pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah
10.    Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan sejak sekarang
11.    Mengenalkan bahwa seseorang dapat memiliki banyak peran
12.    Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.

Isi bimbingan karier untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-20) adalah:
1.        Menjelaskan manfaat mencontoh orang-orang yang berhasil
2.        Melatih siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang
3.        Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria
4.        Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
5.        Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak
6.        Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya
7.        Menjelaskan tentang pengaruh nilai yang dianut dalam pengambilan keputusan
8.        Membimbing siswa untuk memperkirakan bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karier
9.        Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok pada masa dewasa
10.    Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak
11.    Melatih siswa melihat hubungan antara minat dan kemampuan
12.    Mengenalkan bermacam-macam cara untuk menilai kemajuan prestasi
13.    Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar.
Setelah memahami materi bimbingan karier yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karier. Mengenai waktu pelaksaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karier diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang dipilih, maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi guru bimbingan karier. Dalam setiap pelajaran yang diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap perkembangan karier anak. Kalau ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karier dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film, atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang ada. Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat juga dengan cara alih tangan (referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan bimbingan karier. Demikian juga metode dan peralatan yang dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.

2.6         Contoh Konkrit Perencanaan Pelaksanaaan Bimbingan Karir di SD
Masa Sekolah Dasar merupakan tahapan fantasi dimana dilalui pada usia 0-11 tahun. ada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar, misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka.
Jabatan atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini orang tua dan pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik.
Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak mengikat.
Guru menerangkan pelajaran dengan tema kesukaan atau cita-cita. Disitu siswa diharuskan untuk berfikir apa sekiranya yang ia sukai dan yang ia inginkan melalui tokoh-tokoh yang sering mereka lihat. Setelah itu guru meminta siswanya untuk menceritakan kesukaan atau cita-cita yang ia inginkan. Setelah siswa itu bercerita guru bisa mengambil kesimpulan dan mengarahkan bagaimana cara dia bisa meraihnya. Dari pembelajaran itu guru bisa membimbing siswanya kearah yang ia inginkan.
Selain cara itu guru bisa mengajak siswanya berwisata ke tempat-tempat yang sekiranya itu memperlihatkan pekerjaan seseorang. Jadi siswa mengetahui secara langsung suatu pekerjaan tertentu bagaimana cara melakukannya dan baik buruknya pada pekerjaan tersebut.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap  karier yang  sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang efektif  dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
Masa Sekolah Dasar merupakan tahapan fantasi yang dilalui pada usia 0-11 tahun dimana mereka berimajinasi kelak jika sudah besar ia akan menjadi seperti apa. Hal ini masih dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yaitu dari keseharian yang mereka lihat seperti guru, petani, dokter, polisi dan lain-lain. Media elektronik juga mempengaruhi pengetahuannya.










DAFTAR PUSTAKA

Walgito, B. 2010. Bimbingan Konseling Studi dan Karier. Yogyakarta: Andi
Endriani, A. 2011. Prinsip-prinsip Bimbingan Karir
Hendra, H.2013. Konsep Bimbingan dan Konseling Karir.
http://rouf-artikel.blogspot.com/2013/07/bimbingan-karir.html
Muslihudin, dkk. 2004. Bimbingan dan Konseling (Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat.
http://www.google.com /bimbingan karier di sekolah


0 komentar:

Posting Komentar